Suatu
ketika Ibrahim bin Adham berjalan-jalan di kota Bashrah dari menyusuri lorong
yang sepi sampai melintasi kota yang ramai. Lalu Ibrahim bin Adham bertemu
dengan penduduk kota, karena sudah mengenal baik penduduk kota mengucapkan
salam dengan penuh hormat. Sebaliknya Ibrahim bin Adham lantas membalasnya
dengan penuh takzim.
Sesaat
kemudian Ibrahim bin Adham mau melanjutkan perjalanan, tapi penduduk kota itu
mencegah jalan Ibrahim bin Adham dan seketika melontarkan pertanyaan yang
selama ini membuat mereka dihinggapi rasa bingung, tidak habis mengerti
lantaran tak menemukan sebuah jawaban yang bisa menentramkan hati.
“Wahai
Ibrahim bin Adham mengapa do’a kami tidak dikabulkan lagi, bukankah Allah
berfirman “apabila hamba-hamba Ku bertanya
kepadamu tentang Aku maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat, Aku mengabulkan
permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdo’a kepada Ku.....” (QS. Al-Baqarah:
186).
“Wahai
penduduk kota Bashrah hal itu disebabkan hati kalian telah mati oleh 10 hal. Jika sudah demikian halnya bagaimana mungkin
Allah akan mengabulkan do’a kalian?” jawab Ibrahim bin Adham.
Penduduk
kota Bashrah hanya terdiam. Tak terbesit
dalam benak mereka jika Ibrahim bin Adham menjawab dengan jawaban yang masih
butuh penjelasan. Maklum penduduk kota Bashrah
tidak tahu 10 hal itu. Sejenak kemudian
penduduk kota Bashrah berpikir mencari tahu 10 hal yang dimaksud Ibrahim bin Adham
tersebut, tetapi setelah berpikir tak juga menemukan jawaban. Mereka pun pada
akhirnya tidak sungkan lagi untuk bertanya kepada Ibrahim bin Adham.
“Wahai
Ibrahim bin Adham kami tidak tahu apa 10 hal itu, apa sekiranya ke 10 hal yang
bisa menghalangi do’a kami tersebut?”.
Lalu
jawab Ibrahim bin Adham “10 hal yang menghambat do’a kalian itu antara lain :”
1. Kalian
telah mengenal Allah, tapi tidak menunaikan hak NYA.
2. Kalian
telah membaca Al-Quran, tetapi tidak mengamalkan isinya.
3. Kalian
mengaku cinta kepada Rasulullah SAW, tetapi meninggalkan sunnah-nya
4. Kalian
mengaku benci kepada setan, tetapi mematuhi ajakannya.
5. Kalian
mengaku ingin masuk surga, tetapi tidak memenuhi syarat-syarat-nya.
6. Kalian
ingin selamat dari api neraka, tetapi kalian justru menjerumuskan diri ke
dalamnya.
7. Kalian
meyakini kematian itu sesuatu yang pasti, tetapi kalian tidak pernah
mempersiapkan diri menghadapi nya.
8. Kalian
sibuk mengurusi keburukan orang, tetapi mengabaikan keburukan sendiri.
9. Setiap
waktu kalian mengubur orang mati, tetapi setiap kali itu pula kalian tak pernah
merenunginya.
10.
Kalian menikmati nikmat Allah, tetapi tidak
pernah pula mensyukurinya.
Penduduk
kota Bashrah pun terpaku diam. Akhirnya mereka
tahu kenapa do’a yang dipanjatkan bisa terhalang.
Kisah
diatas itu pun bisa menjawab pertanyaan kita semua ketika bertanya “kenapa bisa
do’a yang selama ini kita panjatkan tidak pernah mendapat jawaban?”.
Janji
Allah itu pasti, maka mustahil jika do’a kita tak terjawab kalau bukan karena
kita sendiri yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar