Senin, 07 Desember 2015

BAGAIMANA MENGELOLA RASA CEMBURU DENGAN PASANGAN



Mengelola Rasa Cemburu Dengan Garam

Rasa cemburu sulit dihindari, juga tidak mudah dikelola.  Namun kalau tak ada rasa cemburu ibarat sayur tanpa garam (terasa hambar), dengan rasa cemburu bisa membuat hubungan menjadi lebih mesra, mkarenakitkan gairah,  merasa masing masing pihak ekstra istimewa.
Rasa cemburu yang terukur dan disampaikan dengan cara cara tepat ibarat sayur pas garamnya akan membuat pasangan anda merasa diperhatikan seperti ungkapan rasa cemburu dengan sentuhan sentuhan yang memberi pesan bahwa anda takut kehilangan pasangan anda.
Tapi sebaliknya cemburu yang membabi buta ibarat sayur terlalu banyak garam akan membuat pasangan anda merasa dicurigai, tidak dipercaya, dikekang, dibatasi ruang geraknya dan anda terlalu  ingin mendominasi, yang semua itu merupakan bentuk cerminan hasrat posesif.
Rasa cemburu bisa muncul karena Sikap dan perbuatan pasangan dengan orang lain, sebagai contoh ketika pasangan anda berjalan, berboncengan berduaan dengan orang lain.  Bisa juga karena pasangan tidak memperhatikan hak-hak pasanganya. Seperti yang melanda banyak orang di era serba digital seperti sekarang ini, yang memunculkan istilah, “yang jauh semakin dekat, yang dekat menjadi jauh.” Misal, istri yang lebih mengutamakan sms, BBM pria lain daripada memanfaatkan waktu memperhatikan suaminya. Atau suami yang lebih suka memilih membangunkan wanita lain untuk tahajud dan sahur daripada memperhatikan istrinya, atau suami lebih memilih mengirim sms nasihat agama pada wanita yang bukan istrinya. Atau Seorang isteri yang dilanda masalah bukan curhat kepada suami malah curhat lebih intens kepada pria lain di media sosialnya.  Apakah ini merupakan cemburu yang tepat para sahabat blogger?.  Mari kita coba awali jawaban dari dalam lubuk hati kita masing-masing yang paling terdalam.  
Jawabannya mungkin Ya !,  walaupun mungkin bagi sebagian orang biasa, bukan masalah, tapi tidak bagi orang beriman.  Karena pasangan melakukan pelanggaran syariat, coba kita lihat sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits berikut :
Sa’ad bin Ubadah RA berkata: “Seandainya aku melihat seorang pria bersama istriku, niscaya aku akan menebas pria itu dengan pedang.  Nabi saw bersabda: “Apakah kalian merasa heran dengan cemburunya Sa`ad ? Sungguh aku lebih cemburu dari pada Sa`ad dan Allah lebih cemburu daripadaku”. (HR Bukhari Muslim).
Barangsiapa mengabaikan sifat cemburu yang bisa lebih menguatkan hubungan cinta di antara suami isteri, maka ia hidup dengan hati yang rusak dan melenceng dari fitrahnya.  Sabda Nabi SAW : “ sesungguhnya Allah tidak melihat kepada ad-dayyut pada hari kiamat, dan tidak akan memasukkannya kedalam surga” (HR Ahmad). 
Apakah yang dinamakan Dayyuts itu..?.  
Dayyuts adalah, seorang suami yang tidak memiliki sifat cemburu dan membiarkan isterinya berbuat maksiat.

Islam telah mengatur sedemikian rupa bagaimana interaksi antar lawan jenis, sekalipun di dunia maya. Islam melarang berdua-duaan karena yang ketiganya adalah setan.  Islam pun mengajarkan interaksi pria wanita hanya dalam tiga hal, pengobatan, pendidikan dan jual beli. Itupun masih lebih afdhal dilakukan sesama jenis, kecuali sikon tak memungkinkan.  Firman Allah SWT dalam QS An Nur: 30 untuk laki-laki dan QS An Nur : 31 untuk wanita, karena laki-laki memandang wanita harus menunduk, begitu juga sebaliknya. Jadi bukan berteman akrab.  Berdosa laki-laki ngobrol sama perempuan, dan sebaliknya.
QS An Nur: 30 "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui yang mereka perbuat"
QS An Nur:31 "Dan Katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra putra mereka, atau putra putra suami mereka, atau saudara saudara laki laki mereka, atau putra putra saudara laki laki mereka, atau putra putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama islama) mereka...."
Sikap yang wajar dalam cemburu akan membawa dampak positif, terpeliharanya harga diri, kehormatan dan tercapainya kehidupan yang berbahagia. Sikap pertengahan dalam menyikapi rasa cemburu, artinya ia menjauh dari berprasangka buruk, tidak mencari-cari satu perkara secara mendetail bila tidak perlu, menghindari sikap tergesa dalam menerima berita yang sengaja dihembuskan oleh orang yang mempunyai niat buruk tanpa menyaringnya, berhati-hati terhadap perkara yang dikhawatirkan membahayakan, dan menjaga diri dari perilaku yang merusak. Jika hal itu dapat dipenuhi, maka itulah keutamaan yang sebenarnya. Sebaliknya, apabila tidak, maka akan membawa malapetaka bagi kehidupan rumah tangga.  Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain". (Al Hujurat/49:12).  Betapa berbahayanya bila cemburu buta terjadi. Tak lagi si pencemburu buta takut pada Allah. Tak peduli lagi ia pada dosa. Tak malu ia melakukan tindakan apa saja, sekalipun menyebarkan aibnya sendiri. Hawa nafsu yang terus diperturutkan dapat melupakan banyak hal, termasuk kehormatan diri dan keluarganya.
Sejatinya ada dua jenis cemburu, yaitu cemburu yang Allah sukai dan yang tidak Allah sukai. Rasulullah bersabda: “Rasa cemburu ada yang disukai Allah dan ada pula yang tidak disukai-Nya. Kecemburuan yang disukai Allah adalah yang disertai alasan yang benar. Sedangkan yang dibenci ialah yang tidak disertai alasan yang benar (cemburu buta).” (HR. Abu Daud).
Cemburu, sebuah rasa yang Allah hadirkan sebagai suatu bentuk ujian pada manusia.  Sama seperti cinta, sakit, dan luka. Dan yang namanya perasaan pasti berada di bawah kendali manusia. Memilih untuk diikuti, berarti cemburu yang menguasai kita, atau memilih untuk dikelola yang berarti cemburu berada di bawah kekuasaan kita.
Jadi cemburu sesungguhnya adalah perasaan yang dianugerahkan Allah. Wajar bahkan wajib dimiliki untuk alasan yang dibenarkan. Ini berarti cemburu harus dikelola sedemikian rupa agar proporsional dan tidak mengotori hati, apalagi mengarah pada pelanggaran syariat. Pada perilaku dosa dan mendatangkan murka Allah.
Berikut ini ada beberapa tips untuk mengelola rasa cemburu :
1.   Jangan langsung marah apabila mulai ada rasa curiga terhadap pasangan Anda. Terus telusuri hingga mencapai titik temu yang dapat dibuktikan kebenarannya. Memilih sabar dalam mengendalikan cemburu karena  sesungguhnya sabar adalah penolong dan memiliki pahala tanpa batas
2.  Berterus terang kepada pasangan bahwa Anda sedang dilanda api cemburu dan mintailah penjelasan darinya. Jika Anda sudah mengenal pasangan Anda dengan sangat baik, maka Anda dapat membedakan bagaimana saat ia berkata jujur dan bagaimana saat ia sedang berbohong.
3.  Dekati atau bertemanlah dengan orang yang dicemburui. Meskipun ini merupakan hal yang cukup berat, tapi setidaknya dengan jalan seperti ini Anda akan lebih mudah mengetahui sebatas apa hubungan dia dengan pasangan Anda. Jika dalam batas yang wajar seperti rekan kerja dan semacamnya janganlah menyimpan rasa cemburu tersebut secara berkelanjutan.
4. Berusahalah memberikan rasa saling percaya kepada pasangan Anda. Disinilah dibutuhkan kedewasaan dalam diri masing-masing agar terjalinnya rasa kepercayaan satu sama lain.
5.   Berusaha untuk setia. Sebagai orang yang pencemburu, tentunya Anda juga harus bisa membatasi pergaulan dengan lawan jenis sebagaimana yang Anda harapkan dari pasangan Anda agar bersifat adil dan tidak egois.
6.  Mengalihkan rasa cemburu dengan akal dan iman terhadap hal-hal yang lebih berguna seperti menghadiri pengajian, menekuni hobi, dan sejenisnya daripada memelihara dan menumpuk-numpuk rasa cemburu dalam hati. Perbanyaklah berdzikir untuk menenangkan hati. Sibukkan diri dengan membaca Al-Quran, dan kalimah dzikrullah.
7.  Introspeksi diri. Bisa jadi, pasangan Anda beralih pandangan karena ada suatu atau beberapa hal dalam diri Anda yang tidak disukainya. Jika memang ada, ubahlah diri Anda agar dia tetap melirik Anda sebagai satu-satunya cinta yang ada di dalam hatinya.
Semoga kita bisa menambahkan garam dalam sayuran sesuai dan tepat dengan selera bersama pasangan kita.  Amin..
Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ini, saya akui itu adalah murni dari saya sebagai manusia biasa, namun jika benar semuanya hanyalah datang dari ALLAh SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar